Newest Post
// Posted by :Unknown
// On :Jumat, 28 Maret 2014
BAB 7 (Komunikasi Dalam Organisasi)
Pengertian Komunikasi
Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah Suatu proses
penyampaian pesan atau informasi dari suatu pihak ke pihak yang lain dengan
tujuan tercapai persepsi atau pengertian yang sama.
Komunikasi
dalam organisasi
Komunikasi
dalam organisasi adalah komunikasi dalam organisasi yaitu proses menciptakan
dan saling menukar pesan dalam hubungan jaringan yang saling bergantung satu
sama lain untuk mengatasi lingkungan yang selalu berubah-ubah.
(Goldhaber,1986).
Komunikasi dalam organisasi sangat
penting karena dengan adanya komunikasi maka seseorang bisa berhubungan dengan
orang lain dan saling bertukar pikiran yang bisa menambah wawasan seseorang
dalam bekerja atau menjalani kehidupan sehari-hari. Maka untuk membina hubungan
kerja antar pegawai maupun antar atasan bawahan perlulah membicarakan
komunikasi secara lebih terperinci. Dalam menyalurkan solusi dan ide melalui
komunikasi harus ada si pengirim berita (sender) maupun si penerima berita
(receiver). Solusi-solusi yang diberikan pun tidak diambil seenaknya saja,
tetapi ada penyaringan dan seleksi, manakah solusi yang terbaik yang akan
diambil, dan yang akan dilaksanakan oleh organisasi tersebut agar mencapai
tujuan, serta visi, misi suatu organisasi.
Komunikasi dalam organisasi tak
langsung terbentuk dengan sendirinya, diperlukan unsur – unsur penyebabnya.
Unsur – unsur terjadinya komunikasi adalah :
- Sumber
- Saluran
- Pesan
- Penerima
- Timbal Balik
Proses
komunikasi dalam organisasi
Sebelum komunikasi dapat terjadi
dibutuhkan suatu tujuan yang terekspresikan sebagai pesan untuk disampaikan
antar seorang sumber dan penerimanya yang menghasilkan transfer dan pemahaman
data, proses komunikasi (communication process) sebagai berikut :
Pengirim à Penyandian à
Pesan à Saluran à Penerjemah Sandi à Penerimaan à
Gangguan à Umpan Balik.
Pengirim mengirimkan sebuah pesan dengan cara
menyandikan pemikirannya. Pesan tersebut adalah produk
fisik aktual dari penyandian oleh pengirim. Saluran merupakan
perantara yang dipakai pesan dalam menempuh perjalanan. Saluran tersebut
dipilih oleh pengirim, apakah ia hendak menggunakan saluran yang formal atau
informal. Saluran formal (formal channels) disediakan oleh
organisasi dan berfungsi sebagai penyampai pesan-pesan yang berhubungan dengan
aktivitas profesional dari para anggotanya. Saluran informal (informal
channels) yaitu saluran komunikasi yang diciptakan secara spontan dan
muncul sebagai tanggapan terhadap pilihan-pilihan individual. Penerima
adalah objek yang menjadi sasaran dari pesan itu. Tetapi sebelum pesan
tersebut dapat diterima, simbol-simbol didalamnya harus diterjemahkan menjadi
bentuk yang dapat dipahami oleh penerima. Langkah ini disebut penerjemahan
sandi dalam pesan. Gangguan mewakili berbagai
hambatan komunikasi yang mengacaukan kejelasan pesan. Mata rantai yang trakhir
dalam proses komunikasi adalah lingkaran umpan balik yaitu sarana
pengecekan mengenai seberapa berhasil kita telah menyampaikan pesan kita seperti
yang dimaksudkan pada awalnya. Hal ini mementukan apakah pemahaman telah
tercapai.
Menurut
Mintzberg, terdapat tiga peran manajerial yang dapat diterapkan oleh seorang
manajer dalam suatu organisasi. Yaitu: peran antarpribadi (interpersonal
roles), peran informasional (informational roles), dan peran keputusan
(decisional roles). Jadi melalui masing-masing peran tersebut seorang manajer
harus mampu mengomunikasikan ide, gagasan atau informasi kepada karyawannya,
sehingga mereka dapat memahami pesan yang telah disampaikan dengan baik dan
efektif.
Peran manajerial dalam suatu
organisasi dapat dijelaskan lebih rinci sebagai berikut:
Peran Antarpribadi menunjukkan bahwa seorang manajer harus mampu memerankan
dirinya sebagai seorang tokoh figur, manajer, penghubung.
Peran Informasional
Monitoring, peran yang harus dilakukan oleh seorang manajer untuk
mengawasi bawahan agar pekerjaan mereka sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan sebelumnya.
Penyebar Informasi, peran manajer untuk menyebarluaskan atau menyampaikan
informasi secara menyeluruh kepada para karyawannya agar mereka dapat memahami
dengan baik berbagai kebijakan organisasi tersebut.
Juru Bicara, seorang manajer harus dapat memerankan dirinya sebagai
seorang juru bicara yang baik, khususnya yang berkaitan dengan penyampaian
informasi tentang berbagai kebijakan penting organisasinya kepada pihak lain
(eksternal).
Paran Keputusan
Wirausaha, seorang manajer harus dapat memerankan dirinya sebagai
seorang wirausaha yang jujur, dinamis, ulet, kreatif, inovatif, responsif,
bertanggung jawab, berani mengambil resiko, dan berwawasan luas.
Pemecah Masalah, seorang manajer harus dapat memerankan dirinya sebagai
salah seorang yang memiliki kemampuan dalam mengatasi berbagai permasalahan
yang dihadapi oleh suatu organisasi
Pengalokasi Sumber Daya, seorang manajer harus dapat memerankan dirinya sebagai
orang yang mampu mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki secara baik. Seperti
sumber daya manusia, sumber daya keuangan, sumber daya informasi, dan lain
sebagainya.
Negosiator, kemampuan ini sangat diperlukan oleh seorang manajer
ketika berhubungan dengan pihak eksternal organisasi.
Keberhasilan
komunikasi dalam suatu organisasi merupakan aset penting bagi pencapaian
sasaran atau tujuan organisasi tersebut. Keberhasilan komunikasi yang tercermin
dalam efektivitas dan efisiensinya merupakan alat perekat organisasi yang juga
mempengaruhi nama baik (goodwill) organisasi yang bersangkutan.
Hambatan – Hambatan Komunikasi
Berikut ini adalah hambatan – hambatan dalam Komunikasi :
1.
Hambatan dari Proses Komunikasi :
a)
Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan
disampaikan belum jelas bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi
oleh perasaan atau situasi emosional.
b)
Hambatan dalam penyandian/simbol
Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang
dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang
dipergunakan antara si pengirim dan penerima tidak sama atau bahasa yang
dipergunakan terlalu sulit.
a)
Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam
penggunaan media komunikasi, misalnya gangguan suara radio dan aliran listrik
sehingga tidak dapat mendengarkan pesan.
b)
Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam
menafsirkan sandi oleh si penerima
c)
Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya
perhatian pada saat menerima /mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan
yang keliru dan tidak mencari informasi lebih lanjut.
d)
Hambatan dalam memberikan balikan. Balikan yang
diberikan tidak menggambarkan apa adanya akan tetapi memberikan interpretatif,
tidak tepat waktu atau tidak jelas dan sebagainya.
2.
Hambatan Fisik
Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang
efektif, cuaca gangguan alat komunikasi, dan lain – lain, misalnya: gangguan
kesehatan, gangguan alat komunikasi dan sebagainya.
3.
Hambatan Semantik.
Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi
kadang-kadang mempunyai arti mendua yang berbeda, tidak jelas atau
berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima.
4.
Hambatan
Psikologis
Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang
mengganggu komunikasi, misalnya; perbedaan nilai – nilai serta harapan yang
berbeda antara pengirim dan penerima pesan.
- Back to Home »
- Tugas Soft Skill semester 2 »
- KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI