Newest Post

// Posted by :Unknown // On :Rabu, 27 November 2013

 

Sore ini ketika aku melangkah untuk menuju rumah, aku masih bisa melihat seorang gadis yang sangat aku cintai duduk dibawah rerimbunan pohon ditaman sekolah diterpa hembus angin yang sangat kencang. Ketika masih kecil aku masih ingat akan kenangan ku dengannya yang kulalui bersamanya karna aku adalah temannya sewaktu kecil tetapi kita semakin berjauhan setelah dewasa, masih teringat kata-katanya,
" hei ji kita akan selalu bersama kan sampai dewasa ? " ucap gadis itu yang bernama nabila.
" tentu kenapa tidak.. " ucapku sambil tersenyum.
" janji ya ? " ucapnya sambil menjulurkan jari kelingkinnya
" ya " ucapku sambil menyambut kelingkingnya.
Sampai sekarang aku masih memikirkan hal itu, aku selalu melihat jari kelingking ku dan masih berharap apakah janji itu akan terwujud atau janji itu hanya angan-angan masa kecil yang terwujud.
Hari-hari kujalani seperti biasa tetapi aku tidak pernah bisa melupakan hal itu,
" huufttt, meskipun aku coba melupakan hal itu tetap tidak bisa" ucapku sambil tiduran di taman.
******
Semester baru disekolah baru saja dimulai, kelas pun diacak lagi yah seperti biasa aku selalu mendapatkan kelas paling bawah atau bisa dibilang kelas dengan nilai rata-rata paling kecil, huuhh aku memang malas dengan belajar. Aku tidak menyangka ternyata Nabila ada dikelas yang sama denganku, meskipun begitu aku dan dia tetap tidak menyapa satu sama lain, aku berpikir apakah dia menghindariku karna kenangan masa kecil kita atau ada masalah lain. Aku pun tahu dia sudah memiliki kekasih yaitu sahabatku sendiri Andi.
" hey Nabila " ucapku menyapa.
" ada apa ? " ucapnya.
" kenapa kamu ada dikelas ini ? kamukan memiliki nilai yang cukup bagus " ucapku berpikir tadi dia tidak akan membalas sapaanku.
" kamu tidak akan mengerti, karna dari dulu kamu tidak pernah bisa berpikir dewasa " ucapnya sambil pergi meninggalkan ku.
" ehhh " ucapku bingung karna tidak tahu yang terjadi.
" kau benar aku memang orang yang tidak bisa berpikir dengan jernih, yang kupikirkan hanyalah angan-angan masa kecil, bahkan aku tidak pernah tau tentang mu " ucapku dalam hati.
Ketika sedang bersantai di ata sekolah tiba-tiba saja Andi datang
" hei ji apa yang kau lakukan disini " ucapnya.
" kau sendiri apa yang kau lakukan disini " ucapku membalas.
" yah aku hanya bersantai seperti yang kau lihat hehe.. " ucapnya.
" sama.., kau tidak bersama Nabila hari ini ? " tanyaku pada Andi meskipun aku masih sedikit iri dengannya.
" sepertinya dia sedang mengerjakan tugas dengan temannya " ucapnya.
" sebenarnya apa yang terjadi pada Nabila, kenapa dia bisa pindah dari kelas pintar sangat jauh ? " tanyaku padanya.
" sepertinya itu berawal dari guru yang tidak suka dengan ayahnya Nabila, karna ayahnya punya masalah dengan orang itu, maka dari itu dia terkena imbasnya karna Nabila adalah anaknya " ucapnya.
" cihh... ternyata seperti itu " ucapku sambil mengepal kedua tanganku.
" oh iya aku ke kelas duluan ji, sampai nanti " ucapnya.
" ya " ucapku.
Ternyata seperti itu yang terjadi padanya, kenapa aku bisa begitu bodoh tidak mengetahui hal itu padahal aku mengenalnya lebih lama dari siapaun. Aku berpikir bahwa aku ini memang orang yang egois yang hanya memikirkan hal sepele.
******
Hari yang tidak pernah kuduga terjadi Andi meninggal karna kecelakaan motor, aku tidak percaya dia meninggalkan dunia ini. Kematian andi merupakan pukulan bagi Nabila dan dia sangat terpuruk dengan kematian Andi, aku masih mengingat kata terakhir yang dia ucapkan padaku pada pertemuan terakhir kita
" hei ji " ucap Andi.
" oit ada apa ? " tanyaku.
" kamu mencintai Nabila bukan ? " tanyanya padaku.
" ehhh... ada apa sebenarnya ? " tanyaku bingung.
" hmmm begitu rupanya aku minta satu hal padamu jagalah dia apabila aku sudah tidak disampingnya, karna aku tahu dia juga mencintai mu tetapi dia tidak pernah memperlihatkannya " ucapnya.
Aku benar-benar bingung apa yang dikatakannya padaku, dan aku tidak menyangka itu menjadi kata-kata terakhir darinya untukku. Semenjak kejadian itu aku jarang melihat Nabila.
******
Waktu menunjukkan pukul 8 malam, ketika itu handphone ku berdering ternyata dari ibu Nabila
" maaf apa Aji melihat Nabila ? " tanyanya padaku di telepon.
" oh tidak tante memangnya Nabila belum pulang ? " tanyaku kembali.
" iya dia belum pulang, tante sangat khawatir " ucapnya.
" baik tante saya akan bantu mencarinya " ucapku.
" terimakasih ya ji, kalo ketemu kabari tante " ucapnya.
" baik tante " ucapku.
Ketika aku berjalan didekat sebuah jembatan aku melihat seorang gadis dipinggir jembatan seperti hendak bunuh diri, dengan sigap aku langsung berlari menghampirinya dan menarik tangannya. Ternyata gadis itu adalah Nabila.
" lepaskan aku lebih baik aku mati bersamanya, sudah tidak ada lagi yg tersisa untukku hidup didunia ini " ucapnya sambil mendorong ku.
" kenapa kamu lakukan itu, aku yakin Andi tidak menginginkan kamu melakukan itu " ucapku.
" aaaappaa yang kau tahu tentangnya ? kau hanya membencinya karena aku dan dia pacarankan ? kau hanya memikirkan dirimu sendiri, bahkan kau tidak bisa berpikir dewasa " ucapnya sambil menampar pipiku.
" kau benar, terkadang aku memang membencinya karna hal itu " ucapku sambil beralih untuk pergi meninggalkannya.
" hei kau mau kemana ? " ucapnya sambil berteriak.
" lakukanlah yang kau mau aku tidak akan memperdulikanmu, dan saat ini aku akan benar-benar menjauhi mu bila itu mau mu " ucapku sambil beranjak pergi.
Setelah pertemuan malam itu dia berusaha menyapa ku dan meminta maaf tetapi aku tidak pernah memperdulikannya, sepertinya ini lah hal yang harusnya kulakukan sejak dulu melupakan janji kelingking tentang kita berdua. " maaf Andi sepertinya hal yang kau titipkan padaku tidak bisa kulakukan, akan lebih baik jika aku menjauh darinya, tetapi aku akan tetap memegang janjiku padamu menjaganya, meskipun aku menjaganya dari kejauhan " ucapku dalam hati...
Hari sudah malam aku melihat Nabila dari kejauhan karna dia melewati jalan yang sepi, karna ada jam tambahan dia pulang cukup larut malam, ketika itu aku melihat 2 orang pemuda berjalan kearahnya dan menghampirinya
" apa yang akan kalian lakukan, TOLONG..... " ucap Nabila sambil berteriak minta tolong.
" kita senang-senang dulu neng hehe... jalanan sepi neng percuma minta tolong " ucap 2 orang pemuda itu.
Ketika itu Nabila dipojokkan kedalam sebuah gang, aku pun bergegas menghampiri 2 orang pemuda itu untuk menyelamatkan Nabila.
" woii apa yang kalian lakukan lepaskan dia !!! " ucapku menggertak mereka.
" hei bocah mau apa kau ? " ucap salah 1 dari 2 orang pemuda itu.
" lepaskan gadis itu dia temanku " ucapku.
Tanpa berpikir panjang aku menghampiri salah seorang pemuda itu dan memukulnya tetapi pemuda yang satu lagi tidak tinggal diam di menghampiriku dan memukulku hingga aku terjatuh.
" ajiiii..... " teriak Nabila sambil menangis.
Disampingku ada sebuah bongkahan kayu cukup besar, aku bangkit dan mengambila kayu itu untuk memukul salah seorang dari pemuda itu dan dia pun pingsan karna terkena pukulan ku, tetapi pemuda yang satu mengeluarkan sebuah pisau. Aku terus menghindari setiap hujatan  pisau yang dia arahkan padaku, tetapi pada saatku tak bisa menghindarinya perutku terkena tikaman pisaunya, aku pun berbalik memukulnya hingga dia pingsan. Penglihatanku menjadi buram dan samar-samar aku tergeletak jatuh karna kehilangan banyak darah dan aku melihatNabila terus memanggil-manggil namaku sambil menangis kemudian mataku terpejam.
******
Setelah aku sadar tiba-tiba saja ada dirumah sakit, aku melihat seorang gadis berambut panjang sangat cantik sedang memegang tanganku sambil tertidur disampingku ternyata gadis itu Nabila.
" kau sudah sadar " ucap Nabila terbangun dari tidurnya.
" apa yang terjadi ? " tanyaku.
" kau kehilangan banyak darah karna tertusuk oleh pisau waktu menyelamatkanku " ucap Nabila.
Tiba-tiba saja dia memelukku dan menangis.
" jangan pernah lakukan hal bodoh itu lagi, aku sudah kehilangan orang yang kusayangi, aku tidak mau kehilangan orang yang kucintai lagi " ucapnya.
Aku hanya tersenyum dan membelai rambutnya.
" aku hanya menyelamatkan orang yang kucintai, selama dia selamat itu sudah penting bagiku " ucapku.
" bodoh...bodoh...bodoh...bagaimana jika kamu terluka, bagaimana jika kamu mati , ini semua adalah salahku ....." ucapannya terhenti.
Ketika tangan ku meraih wajahnya dan ku kecup bibirnya yang manis.
" jangan pernah menyalahkan dirimu dan hapus air matamu karna lebih berharga dari apapun " ucapku sambil tersenyum kepadanya setelah cukup lama kami berciuman.
" aku akan selalu bersamamu dan aku akan mencintai mu selamanya . . . " ucapnya sambil tersenyum balik.
" ya aku juga akan mencintai mu selamanya . . . " ucapku menghapus air matanya.
Kemudian kami pun tertidur.
Setelah semua kejadian itu aku dan Nabila selalu bersama sebagai seorang kekasih, dan kami ingin mewujudkan janji kelingking yang kita buat sewaktu kecil menjadi kenyataan.

END~

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

// Copyright © Watashi No Burogu e Yōkoso! //Anime-Note//Powered by Blogger // Designed by Johanes Djogan //