Newest Post

// Posted by :Unknown // On :Jumat, 29 November 2013

            Departementasi Divisional

    
Departementasi divisional adalah departementasi berdasarkan divisi melihat produk, layanan, dan klien sebagai faktor dasar pengelompokan. Pola ini digunakan untuk memudahkan usaha antisipasi ancaman atau oportuniti dari luar organisasi. Misalnya pada organisasi otomotif, organisasi terbagi atas divisi otomotif, divisi internasional, divisi keuangan.
Dengan membagi divisi-divisi atas dasar produk, wilayah, langganan, dan proses, dimana tiap divisi merancang, memproduksi dan memasarkan produknya sendiri. Struktur organisasinya terdiri dari:
a.    Struktur organisasi atas dasar produk
Setiap departementasi bertanggung jawab atas suatu produk yang berhubungan. Struktur ini dipakai bila teknologi pemrosesan dan metode pemasaran sangat berbeda.
b.   Struktur organisasi atas dasar wilayah
Pengelompokan kegiatan atas dasar tempat dimana operasi berlokasi atau menjalankan usahanya. Faktor yang menjadi pertimbangan adalah bahan baku, tenaga kerja, pemasaran, transportasi dan lain sebagainya.
c.    Struktur organisasi atas dasar langganan
Pengelompokan kegiatan yang dipusatkan pada penggunaan produk, terutama dalam kegiatan pengelompokan penjualan, pelayanan.
d.   Struktur organisasi atas dasar proses
Pengelompokan kegiatan atas dasar proses yang sering dijumpai dalam departemen produksi. Kegiatan-kegiatan ini dapat dikelompokan menjadi departemen pemboran, penggilingan, penggergajian, perakitan dan penyelesaian terakhir. Ini digunakan atas dasar pertimbangan ekonomis.
e.    Struktur organisasi atas dasar alphanumerical
Dapat digunakan pada pelayanan telepon, misalnya nomor 000000500000 ditempatkan dalam satu departemen dan lainnya di tempatkan di departemen yang lain juga.
Kebaikan :
1.    Semua kegiatan, ketrampilan, keahlian untuk memproduksi dan memasarkan dikelompokan menjadi satu dibawah seorang kepala.
2.    Semua kegiatan mudah untuk dikoordinasidan prestasi kerja terpelihara.
3.    Kualitas dan kecepatan membuat keputusan meningkat.
4.    Menempatkan pengembangan dan implementasi strategi dekat dengan lingkungan divisi yang khas
5.    Merumuskan tanggung – jawab dengan jelas dan perhatian dipusatkan pertanggungjawaban atas prestasi kerja.
6.    Membebaskan para kepala eksekutif dalam pembuatan keputusan strategi lebih luas.
7.    Cocok untuk lingkungan yang cepat berubah.
8.    Mempertahankan spesialisasi fungsional dalam setiap divisi.
Kelemahan :
1.    Berkembangnya persaingan disfungsional potensial atas sumber daya perusahaan dan konflik antara tugas dan prioritas.
2.    Seberapa besar delegasi wewenang diberikan.
3.    Masalah kebijaksanaan dalam alokasi sumber daya dan distribusi biaya overhead perusahaan.
4.    Menimbulkan konsistensi kebijaksanaan antar divisi.
5.    Masalah duplikasi sumber daya dan perlatan yang tidak perlu
6.    Masing-masing divisi bisa menghadapi problem yang sama sehingga terjadi pengulangan dalam pengatasannya
7.    Target divisi bisa mengalahkan target organisasi
8.    Konflik antar divisi bisa terjadi, bila terjadi problem organisasi, maka  membutuhkan orang yang sangat ahli dan menguasai banyak hal.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

// Copyright © Watashi No Burogu e Yōkoso! //Anime-Note//Powered by Blogger // Designed by Johanes Djogan //